Hari ini :
You are not log in? >> Please Login

- Sharing tentang KPR Syariah

Berhubung kemaren kita niat beli rumahnya pake KPR *karena ga punya duit sebanyak itu juga ya untuk beli cash kemaren gue dan dino uda hunting2 ke beberapa bank untuk tanya2 soal KPR-nya. Oh iya, kenapa KPR Syariah, karena developer perumahan yang pengen kita beli (CGR 2) kerjasama-nya dengan bank DKI Syariah, BNI Syariah, Niaga Syariah dan BNI 46. Jadi yang KPR konvensional hanya si BNI 46.

Berdasarkan pengalaman temen kantor gue yang sekarang lagi KPR rumah, karena tahun ini suku bunga pinjaman naik gila2an .. Jadi ada temen kantor gue yang merasa kewalahan karena angsuran KPR-nya ikut naik. Sebagai ilustrasi, tahun lalu temen gue itu angsuran perbulannya 1,7 juta. Tahun ini karena mengikuti suku bunga, angsurannya jadi 2 juta-an … Lupa persis sih angka-nya berapa .. tapi anggaplah angsurannya naik jadi 2 juta, itu aja uda naik 300 ribu .. 300 ribu itu lumayan bukan, kira2 bisa buat makan siang sebulan!

Jadi .. karena pertimbangan suku bunga itulah gue dan dino kemaren2 memutuskan untuk ambil KPR yang syariah.. Walaupun sekarang suku bunga cenderung turun, tapi ga ada yang bisa jamin juga kan tahun2 depan suku bunga bakal turun terus .. Jangan2 malah naik dengan gilanya *amit2 jangan sampe * Pertama2 sih biasaaaa .. kita menggunakan jurus google untuk cari tau lebih lanjut soal KPR Syariah Tapi karena kita ngerasa ilmu yang bisa didapat dari mbah google masih minim, jadi kita langsung minta informasi dari pihak terkait (kita cuma sempet tanya2 ke CP developer CGR 2, BNI Syariah dan Bank DKI Syariah). Berikut rangkuman kita … thanks to CP developer kita yang baik hati dan pihak bank yang ga kita inget namanya CMIIW ya

A. Pokok Pinjaman/Plafon Pembiayaan

Untuk plafon ini, tiap bank/perumahan bisa berbeda-beda .. Biasanya sih pokok pinjaman (besarnya KPR) adalah 80% dari harga rumah. Jadi kita harus bayar DP ke developer 20%. Tapi gue inget banget, bulan juni 2008 di CGR 2 itu masih bisa DP hanya 10% dan plafon KPR 90% .. Jadi yaaa tergantung kerja sama antara developer dan bank

B. Maksimal angsuran

  1. BNI Syariah: Maksimal angsuran = 30% dari take home pay suami/istri. Kalau menggunakan join income (penghasilan suami dan istri), perhitungan maksimal angsuran = 30% x (gaji suami + 1/2 gaji istri). Contoh: gaji suami 2 juta, gaji istri 2 juta. Kalau join income, total maksimal angsuran = 30% x (2 juta + 1 juta) = 900.000
  2. Bank DKI Syariah: Maksimal angsuran = 30 % dari take home pay suami/istri. Kalau menggunakan join income, perhitungan maksimal angsuran = 50% x gaji suami/istri (Tergantung keinginan yang mengajukan/gaji yang paling besar, gaji pasangan tidak diperhitungkan, hanya memperbesar persentase saja). Contoh: gaji suami 2 juta, gaji istri 2 juta. Join income, maksimal angsuran = 50% x 2 juta = 1 juta
  3. BNI 46: Maksimal angsuran = 30% dari take home pay suami/istri. Kalau join income, perhitungan maks angsuran = 30% x (gaji suami + gaji istri). Contoh: gaji suami 2 juta, gaji istri 2 juta. Join income, maksimal angsuran = 30% x (2 juta + 2 juta) = 1,2 juta

C. Rata2 persyaratan semua bank hampir sama ya …

  1. Mengisi form permohonan
  2. Foto copy sertifikat (HGB / Hak Milik) –> untuk rumah second, kalau rumah baru akan diurus oleh developer
  3. Foto copy IMB –> untuk rumah second, kalau rumah baru akan diurus oleh developer
  4. Foto copy KTP suami dan istri yang masih berlaku
  5. Pas foto terbaru suami dan istri masing-masing 1 lembar
  6. Foto copy kartu keluarga (untuk newlywed yang belum bikin KK sendiri, menggunakan KK masing2)
  7. Foto copy buku nikah atau surat cerai
  8. Status pegawai tetap, minimal masa kerja 2 tahun
  9. Foto Copy SK Pengangkatan Pegawai Tetap dan SK akhir
  10. Surat keterangan dari perusahaan (sebagai rekomendasi perusahaan)
  11. Slip gaji asli 3 bulan terakhir
  12. Foto copy buku tabungan, mutasi rekening 3 bulan terakhir


D. Biaya dan Asuransi

Kalo dapet info dari pihak bank dan developer, kira2 biaya2 dan asuransi ini sekitar 5-7% dari pokok pinjaman. Lumayan banget ya Agar lebih aman, sediakan 7% dari pokok pinjaman.

  1. Biaya administrasi. BNI Syariah = 1% dari pokok pinjaman. Bank DKI Syariah = 1,25% dari pokok pinjaman.
  2. Biaya notaris, termasuk biaya terkait jual beli sesuai tarif
  3. Biaya pengikatan (SKMHT / APHT) sesuai tarif
  4. Asuransi jiwa dan kebakaran sesuai tarif
  5. Ada juga bank yang minta deposit angsuran pertama

E. Margin

Margin itu Jumlah yang harus kita bayarkan kepada bank sebagai kompensasi dari pemberian pokok pinjaman. Terakhir survei (bulan maret 2009) margin bank:

  1. BNI Syariah. Untuk jangka waktu angsuran 1-5 tahun = 8,5% pertahun, untuk jangka waktu angsuran 6-10 tahun = 9,5% pertahun dan untuk jangka waktu angsuran 11-15 tahun = 10,5% pertahun (Untuk lebih pastinya bisa di konfirmasi ke pihak terkait)
  2. Bank DKI Syariah. Untuk jangka waktu angsuran 1-5 tahun = 9,19% pertahun, untuk jangka waktu angsuran 6-10 tahun = 10,11%pertahun dan untuk jangka waktu angsuran 11-15 tahun = 10,96% pertahun (Untuk lebih pastinya bisa di konfirmasi ke pihak terkait)

Besarnya margin ini flat selama jangka waktu angsuran. Tapi pada perjanjian KPR *katanya* akan ada pasal yang memperbolehkan bank untuk merubah margin tersebut, sehingga besar angsuran kita akan disesuaikan. Namun katanya sih hal ini belum pernah terjadi. Tapi setidaknya ketentuan ini harus diperhatikan dan dipertimbangkan baik2. Nah, lalu gimana cara menghitung besar margin dan angsuran yang harus dibayarkan? Berikut simulasi dengan menggunakan data KPR dari BNI Syariah.

Contoh: Bapak Y ingin membeli rumah seharga 100 juta. Untuk DP 20 % maka Bapak Y harus membayar 20 juta (20% dari harga rumah). Maka yang jadi pokok pinjaman di sini adalah 100 juta – 20 juta = 80 juta. Jika Bapak Y ambil KPR dari BNI Syariah selama 10 tahun. Maka perhitungannya adalah:

Pokok = 80 juta

Margin = persentase margin x jangka waktu angsuran x pokok pinjaman = 9,5% x 10 tahun x 80 juta = 76 juta

Margin total = pokok + margin = 80 juta + 76 juta = 156 juta

Besar angsuran per bulan = margin total/jangka waktu = 156 juta/120 bulan = 1,3 juta

Maka, kalau dilihat berdasarkan maksimal angsuran di atas, gaji Bapak Y minimal adalah 4,4 juta .

Jika pada awal tahun ke 6 Bapak Y ingin melunasi pinjaman-nya, maka perhitungan pokok pinjaman yang harus dilunasi adalah (simulasi perhitungan pokok pinjaman ini didapat dari pihak bank DKI Syariah, lupa tanya euy ke pihak BNI Syariah . .

Pokok perbulan = pokok pinjaman/jangka waktu = 80 juta/(10 tahun x 12 bulan) = 666.667

akhir tahun ke 5, pokok yang sudah dibayar = 5 tahun x 12 bulan x 666.667 = 40 juta

Maka sisa pokok pinjaman yang harus dibayarkan = pokok pinjaman – pokok yang sudah dibayar = 80 juta – 40 juta = 40 juta

Untuk gampangnya sih, biasanya pihak bank/developer uda punya tabel angsuran perbulan untuk pokok pinjaman tertentu dari jangka waktu mulai 1 tahun sampai dengan 15 tahun. Jadi kalau masih ada yang belum dimengerti, tanya aja ke pihak bank/developer .. pasti mereka mau bantu kok ^^


(Sumber :http://pitpit.wordpress.com)

About this entry

Posting Komentar

 

About me | Author Contact | Powered By Blogspot | © Copyright  2008